TANTRUM - Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 perlu didorong untuk membahas pembangunan berkelanjutan, termasuk terkait transisi energi, kendaraan listrik, dan ekonomi biru.
Dalam Pertemuan High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HLTF-EI) ke-43, hal tersebut dibahas untuk mempersiapkan ASEAN menghadapi perubahan dunia, mulai dari dampak pandemi, perubahan iklim, hingga ketegangan geopolitik.
“ASEAN merupakan kawasan yang menjanjikan dan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengembangkan ekosistem electric vehicle dan blue economy sebagai new engine growth di kawasan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi.
Para anggota HLTF-EI mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, termasuk mendukung investasi untuk produksi kendaraan listrik, pembentukan rantai pasok suku cadang termasuk baterai, hingga pengolahan limbah baterai.
Baca Juga:3 Janji yang Gagal Ditepati Erick Thohir sebagai Ketum PSSI
Sementara itu, terkait dengan pengembangan Kerangka Ekonomi Biru ASEAN, para anggota HLTF-EI menyepakati Concept Note on the Development of ASEAN Blue Economy Framework, yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi kawasan untuk melindungi serta memperoleh nilai tambah dari potensi maritim yang dimiliki, yang dapat dinikmati seluruh negara anggota ASEAN.
Sedangkan terkait transisi energi, para anggota HLTF-EI sepakat mendukung inisiatif Indonesia untuk meningkatkan keamanan energi yang berkelanjutan melalui interkonektivitas kawasan
Beberapa proyek kerja sama energi juga dibahas dalam pertemuan tersebut, seperti Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines Power Integration Project (BIMP- PIP) dan kerja sama energi hidro antara Laos dan Singapura.
Pertemuan tersebut juga membahas mengenai Good Regulatory Practices serta perkembangan terkini implementasi dan rencana perluasan cakupan ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF).
"Berbagai isu yang dibahas tersebut turut menjadi dasar dalam perumusan Visi ASEAN Pasca 2025, dimana untuk pilar ekonomi, akan didukung oleh Working Group on AEC Post-2025 Vision," katanya.
Baca Juga:Diganggu Penampakan di Rumah Baru, Bunda Corla Ngomel-Ngomel: Hantu Aja Dimarahin