TANTRUM - Pemerintah siap memberikan subsidi apabila harga bahan pokok meningkat jelang Ramadan dan Lebaran.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara berkala memantau harga bahan pokok guna mengantisipasi adanya kenaikan harga.
"Kalau harga naik, maka pemerintah akan bantu subsidi transportasinya. Kalau naik lagi, maka pemerintah akan bantu subsidi harganya dari dana APBD yang 2 persen itu, dari anggaran rencana tidak terduga," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Zulkifli mengatakan, setiap pekan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kemendagri untuk memantau harga bahan pokok seperti beras, kedelai, minyak, bawang dan cabai.
Baca Juga:Dinda Hauw dan Rey Mbayang Dihujat, Boleh atau Tidak Pasutri Pamer Kemesraan Menurut Hukum Islam?
"Kita memang sudah mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum Ramadhan karena ini penting sekali. Sekarang tiap Senin, kami dan Kemendagri rapat memonitor ini. Saya udah bikin pos-posnya, beras, kedelai, minyak, bawang, cabai, itu persiapan untuk Lebaran," kata.
Zulkifli mengatakan, Kemendag telah meminta Bulog untuk melepas stok beras ke pasar guna menstabilkan harga. Bulog diminta untuk menjual beras tanpa menggunakan perantara.
"Tugas Bulog untuk melepas stoknya sampai ke pasar karena kalau pakai perantara lagi nanti jualnya, kan Bulog jual Rp 8.200 harusnya di pasar paling mahal Rp 9.450. Tapi berasnya Bulog kan bagus, kalau beras Bulog bagus dan dibeli oleh pelaku besar lagi kan nanti dijual akan mahal lagi," ujar Zulkifli.
Zulkifli mengatakan Bulog akan menyalurkan 300 ribu ton beras pada 16 Februari.
"Ini merupakan upaya untuk menstabilkan harga beras," katanya.
Baca Juga:8 Link Download Film Terbaru Gratis dan Legal, Pastinya Bukan di LK21 dan Rebahin