Waspada Selama WFH Terkena Gangguan Otot, Kenali Gangguannya yang Sering Dialami Pekerja

Penurunan aktivitas fisik dan peningkatan beban psikologis pekerja selama WFH merupakan dua penyebab gangguan kesehatan tersebut.

ARR Vaujie M
Senin, 17 Oktober 2022 | 08:42 WIB
Waspada Selama WFH Terkena Gangguan Otot, Kenali Gangguannya yang Sering Dialami Pekerja
Ilustrasi nyeri otot yang dialami. (Unsplash/Afif Kusuma)

TANTRUM - Selama penerapan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) saat pandemi COVID-19, tak sedikit pekerja mengalami gangguan kesehatan. 

Salah satu masalah kesehatan yang kerap dikeluhkan adalah musculoskelatal atau nyeri otot. Adapun penurunan aktivitas fisik dan peningkatan beban psikologis pekerja selama WFH merupakan dua penyebab gangguan kesehatan tersebut. 

Saat aktivitas fisik berkurang, massa otot akan menurun. Ketika tiba-tiba melakukan aktivitas berat, otot pun bakal terasa nyeri karena harus bekerja lebih keras dari biasanya. 

Begitu pula dengan stres yang dialami pekerja dapat menyebabkan hiperstimulasi. Hal ini bisa membuat otot menjadi tegang dan kencang. 

Baca Juga:Wajah Baru TMII Sambut KTT G20

Dosen Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta Condrowati dalam penelitian bertajuk "Musculoskeletal Disorder of Workers During Work from Home on COVID-19 Pandemic: A Descriptive Study" (2020) menemukan bahwa 66,3 persen pekerja kantoran di Indonesia mengalami gangguan otot dan sendi selama WFH. 

Meski kasus COVID-19 saat ini kian landai dan sebagian besar karyawan sudah kembali bekerja dari kantor, gangguan kesehatan tersebut masih mengintai. 

Bahkan, dampaknya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas kerja. Lantas, apa sebetulnya gangguan nyeri otot dan sendi tersebut? Apa saja penyebab, gejala, faktor risiko, diagnosis, dan cara pengobatannya? Simak ulasan berikut. 

Untuk diketahui, gangguan musculoskeletal adalah kondisi yang dapat memengaruhi otot, tulang, dan sendi. Adapun tingkat keparahan gangguan yang dialami dapat berbeda-beda pada setiap orang. 

Pada beberapa kasus, kondisi tersebut menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan sehingga dapat mengganggu aktivitas. 

Baca Juga:11 Daerah di Jawa Barat Berpotensi Turun Hujan

Dilansir dari Healthline, Senin (17/10/2022), gangguan musculoskeletal terjadi ketika seseorang salah dalam menggunakan sekelompok otot atau tulang dalam jangka waktu lama. 

Gangguan ini juga dapat timbul bila otot digunakan terlalu sering. Adapun gangguan tersebut disebabkan oleh sejumlah hal. 

Salah satunya adalah aktivitas yang bersifat paksaan. Sebagai contoh, menggunakan kekuatan untuk mengangkat, menarik, membawa, atau mendorong benda berat. 

Penyebab berikutnya adalah aktivitas yang bersifat pengulangan dengan menggunakan otot atau sendi yang sama. 

Postur membungkuk atau memutar tubuh dalam waktu lama juga berisiko menimbulkan gangguan musculoskeletal. 

Begitu pula tingkat aktivitas yang tinggi pada seseorang dapat memicu masalah tersebut. Penggunaan otot berlebihan atau duduk terlalu lama saat WFH bisa memicu nyeri otot. 

Adapun faktor risiko yang berpotensi menyebabkan gangguan tersebut adalah usia. Orang lanjut usia (lansia) mengalami nyeri otot akibat sel-sel tubuh yang perlahan rusak.

Diagnosis dan upaya pencegahan Bila mengalami gangguan tersebut, seperti tanda-tanda nyeri atau tubuh terasa tak nyaman, Anda bisa segera menemui dokter. 

Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan. Pertama, pemeriksaan fisik, seperti rasa nyeri, kemerahan, pembengkakan, dan kelemahan otot. 

Kedua, menguji gerakan refleks. Adapun refleks yang tak biasa dapat mengindikasikan adanya kerusakan saraf.  

Ketiga, melakukan tes pencitraan, seperti sinar-X dan magnetic resonance imaging (MRI) guna memeriksa jaringan lunak dan tulang. 

Terakhir, tes darah untuk memeriksa adanya penyakit rematik. Pada dasarnya gangguan musculoskeletal dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal, yakni tidak duduk dalam waktu lama, duduk pada kursi dengan bantalan empuk, mengatur meja kerja secara efektif dan ergonomis, serta meletakkan benda-benda dalam jangkauan yang mudah diraih. 

Upaya pencegahan berikutnya adalah membatasi mengangkat benda berat, istirahat secara berkala saat melakukan kegiatan yang berulang, dan juga menggunakan earphone bila seseorang sering melakukan panggilan telepon. 

Atasi gangguan musculoskeletal Ketika seseorang mengalami gangguan nyeri otot, langkah umum yang biasa dilakukan adalah mengonsumsi obat analgesik atau pereda nyeri sebagai pertolongan pertama. 

Akan tetapi, konsumsi obat tersebut secara kontinyu bisa menimbulkan efek samping di kemudian hari. Di sisi lain, tak semua orang cocok mengonsumsi obat analgesik karena alergi obat dengan kandungan tertentu. 

Dengan demikian, upaya penyembuhan gangguan nyeri otot menjadi lebih lama dan tak efisien. Selain konsumsi obat analgesik, ada metode lain yang lebih mudah dan praktis digunakan untuk mengatasi rasa nyeri otot dan sendi, yaitu alat transcutaneous nerve stimulation (TENS). 

TENS dari OMRON merupakan pertolongan pertama yang mudah digunakan untuk mengatasi dan menghilangkan nyeri otot dan sendi tanpa obat. 

TENS adalah perangkat pertama yang memanfaatkan mekanisme alami tubuh secara efektif untuk memblokir sinyal penyebab rasa sakit.

source: Kompas.com

Trand

Terkini

Kolaborasi keduanya meliputi program promosi dengan transaksi menggunakan kartu debit, kartu kredit, serta transaksi lewat BRImo di seluruh mesin Electronic Data Capture (EDC) BRI pada outlet SOGO.

Korporasi | 13:38 WIB

Sebab penerbitan SP3 tetap harus mengacu pada alasan yang diatur dalam Pasal 109 (2) KUHAP

Polhukam | 20:32 WIB

New Terios hadir dengan desain baru pada bumper, grille, smoke headlamp, dan illuminating lamp yang membuatnya tampak lebih sporty.

Korporasi | 12:27 WIB

Negara-negara di Eropa sebagai wilayah manufaktur furnitur terbesar di dunia memainkan peran kunci dalam industri furnitur globa

Makro | 09:05 WIB

PT Vale Indonesia mengatakan seluruh informasi tentang perusahaan termasuk komposisi pemegang saham dilaporkan secara transparan dan berkala kepada otoritas terkait.

Korporasi | 09:00 WIB

Pertamina telah menargetkan untuk mengurangi Karbon Dioksida sebesar 81,4 juta ton pada tahun 2060 mendatang.

Korporasi | 15:25 WIB

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hadir memenuhi panggilan sebagai saksi dalam rangka pemeriksaan ini.

Polhukam | 15:08 WIB

Pinjaman berjangka hijau diharapkan dapat mengkatalisasi visi BIRD untuk memperluas dan merevitalisasi armada taksi dan penyewaan mobilnya, dengan memperbanyak kendaraan listrik.

Korporasi | 15:01 WIB

Presiden juga meyakinkan, siapapun Presiden RI terpilih pada Pemilu 2024, investasi di IKN akan terus aman dan berlanjut.

Korporasi | 14:56 WIB

Masa jabatan pimpinan KPK selama lima tahun dinilai jauh lebih bermanfaat dan efisien jika disesuaikan dengan komisi independen lainnya.

Korporasi | 11:19 WIB

Pembukaan blokade baru bisa dilakukan tadi malam karena harus menunggu penyelesaian administrasi.

Metropolitan | 04:09 WIB

Dua tersangka dalam kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO ditangkap di tempat terpisah.

Metropolitan | 21:59 WIB

Kongres pertama Majelis Amanah Persatuan Kaum Betaw atau MAPKB ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono secara virtual.

Metropolitan | 21:13 WIB

Polda Metro Jaya telah menetapkan kakak beradik kembar Rihana dan Rihani sebagai tersangka dalam kasus penipuan modus iPhone murah.

Metropolitan | 20:21 WIB

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, pihaknya berwenang mendengar keterangan soal dugaan tersebut karena Ancol merupakan mitra Komisi B yang mengawasi BUMD.

Metropolitan | 19:27 WIB

Syahrini dan Reino Barack kena nyinyir warganet setelah membuat video gendong-gendongan di tengah guru pasir ketika liburan ke Dubai.

Gosip | 23:30 WIB

Video menampilkan wawancara yang diambil pada tahun 2011, saat Tasyi merilis album pertama dan terakhirnya.

Gosip | 23:05 WIB

Eva Manurung, ibu Virgoun mengeluh cerita soal uang bulanan dari Inara Rusli hanya Rp 2,7 juta selama menikah.

Gosip | 22:10 WIB

Dr Richard Lee tiba-tiba membuat konten soal tips tidak memberatkan asisten pribadi ketika membawa banyak barang, yang seolah menyindir Tasyi Athasyia.

Gosip | 21:54 WIB

Vicky mengaku sudah mengagumi sosok Marshanda sejak memerankan tokoh Lala dalam sinetron Bidadari.

Gosip | 21:10 WIB
Tampilkan lebih banyak