TANTRUM - Suku bunga deposito diproyeksikan akan naik kira-kira 10 basis poin (bps) hingga 15 bps menjelang akhir tahun ini menyusul peningkatan tingkat bunga penjaminan (TBP).
Perkiraan tersebut berdasarkan kenaikan TBP yang baru dilakukan sebesar 25 bps pada simpanan rupiah di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR), sedangkan untuk simpanan valuta asing di bank umum ditingkatkan 50 bps.
"Mengingat likuiditas perbankan yang cukup berlimpah, mungkin sampai akhir tahun kenaikan akan sampai setengah dari TBP LPS," kata Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Selasa, 27 September 2022.
Ia memperkirakan suku bunga deposito kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 kemungkinan akan naik menjadi 2,8 persen sampai 2,9 persen menjelang akhir tahun 2022.
Baca Juga:Demonstrasi Hari Tani di Jawa Barat, Banyak Tanah Nganggur Tapi Petani Kesulitan Lahan Garapan
LPS mencatat per September 2022 suku bunga deposito rupiah pada KBMI 1 berada di level 2,7 persen, KBMI 2 di level 2,34 persen, KBMI 3 di level 2,05 persen, serta KBMI 4 di level 1,88 persen.
Pada triwulan II-2022, terdapat kenaikan suku bunga pasar (SBP) simpanan rupiah meski belum terlalu signifikan, yakni 11 bps. Maka dari itu, tren tersebut belum menunjukkan kenaikan yang terlalu signifikan meskipun Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan suku bunga acuannya.
"Respons dari pasar belum signifikan karena memang biasanya perbankan akan lebih responsif terhadap TBP LPS," tuturnya.
Ia berpendapat kenaikan suku bunga deposito akan terbatas karena kondisi likuiditas perbankan yang masih cukup baik.
Baca Juga:Warna Tangan serta Lengan Hitam atau Belang? Ada 22 Cara Memutihkannya dengan Cepat