TANTRUM - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tengah mengembangkan motor listrik untuk militer. Baru-baru ini motor listrik Electric Tactical Motor Bike (Eltran) resmi mendapatkan sertifikat prototipe produk.
Sertifikat ini diserahkan dari Pusat Penelitian dan Pengambangan (Puslitbang) Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Eltran merupakan sepeda motor elektrik militer dalam negeri pertama yang diproduksi oleh Litbang Kemenhan.
Penciptaan motor listrik ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) No.55/2019 mengenai kendaraan listrik yang diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga:Vaksin MVA-BN untuk Cacar Monyet, Ini Penjelasan IDI
Sertifikasi tersebut didapatkan Eltran di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikav) di Ngamprah, Jawa Barat, pada pertengahan bulan ini (Kamis, 15/9/2022).
Kabalitbang Kemhan Marsekal Muda TNI (Purn.) Julexi Tambayong mengatakan pihaknya tengah bersiap untuk memproduksi massal motor listrik ini.
Motor listrik ini memiliki kapasitas baterai 1200 watt dan daya tempuh 80an kilometer. Eltran memiliki kemampuan pengisi daya dengan cepat hanya dua jam. Motor ini juga diklaim ramah lingkungan karena minim pengeluaran gas beracun.
“Ini menjadi rintisan kita bersama. kita terbuka dengan semua masukan, terutama dari pengguna. Sehingga nantinya tidak ada alasan untuk kita menolaknya. Terutama saat penggunaannya di tugas-tugas operasi,” ujar Julexi dicuplik dari laman Satuviral, Kamis, 22 September 2022.
Adapun Electrical Tactical Motorbike itu sebelumnya telah melalui sejumlah tahap pengujian yang terdiri dari 80 protokol.
Baca Juga:Jual CPO ke Pasar Global, Langkah Empat Asosiasi Petani Swadaya Dua Daerah
Hal yang diuji antara lain pengereman, halang rintang, getaran pendek. selain itu juga diuji perlambatan, pengereman kering dan basah, daya belok, tanjakan, hingga percepatan.
Kemampuannya juga bisa menerobos rintangan tegak, rintangan miring, termasuk tanjakan dengan tingkat kemiringan 60 derajat.
Di tahap awal, Kemenhan sudah memberikan 40 motor tersebut ke (Kodim) 1503/Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku sebagai uji coba.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya, termasuk TNI, untuk beralih menggunakan kendaraan dinas listrik.
Khusus buat TNI didorong memanfaatkan program konversi, yaitu mengubah kendaraan dinas berbahan bakar menjadi kendaraan dinas listrik berbasis baterai.
Jokowi menginstruksikan kendaraan yang sebelumnya ditopang mesin bakar menjadi mengandalkan baterai. Nantinya, dapat dimanfaatkan buat kegiatan operasional kedinasan atau perorangan.