TANTRUM - Negara yang terancam bangkrut akibat nilai bitcoin yang terus turun nampak nyata. Fenomena ini perlu diwaspadai negara-negara yang melegalkan penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran.
Harga bitcoin turun drastis beberapa bulan ini lantaran adanya ketidakstabilan dalam pasar cryptocurrency.
Sejumlah pakar ekonomi memprediksi akan terjadi crypto winter di mana permintaan uang kripto menurun yang memungkinkan terjadinya inflasi di pasar global.
Contohnya perusahaan peminjaman uang kripto, Celcius memutuskan untuk menghentikan penarikan pelanggan.
Baca Juga:Mengenal Ferdinand, Dokter Pengawas Romusha yang Berani Protes pada Jepang
Padahal sebelumnya mereka memiliki pelanggan hingga 1,7 juta orang dengan hasil persentase tahunan mencapai 18 persen.
Celcius menyebutkan penghentian penarikan ini lantaran kondisi pasar yang terlalu ekstrem. Dicuplik dari suara.com, berikut daftar negara yang melegalkan penggunaan uang kripto harus bersiap-siap karena bisa terancam bangkrut akibat nilai bitcoin turun.
1. El Salvador
Sebagai negara pertama yang melegalkan bitcoin sebagai alat pembayaran, El Salvador sepertinya salah langkah.
Negara di Amerika Tengah itu kini menghadapi utang yang membengkak setelah pasar bitcoin anjlok.
Baca Juga:3 Perenang Nasional Rengkuh Gelar Juara di Oceanman Indonesia 2022
Forbes melaporkan pemerintah El Salvador tengah melobi International Money Fund (IMF) untuk pinjaman USD 1,3 miliar atau sekitar Rp19,3 triliun.
2. Kazakhstan
Kazakhstan disebut telah menggantikan China sebagai otoritas penambang kripto terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Negara ini menyumbang lebih dari 18 persen jejaring mata uang digital di ranah global sejak 2019. Jika nilai bitcoin turun, maka Kazakhstan menghadapi ancaman ekonomi yang serius.
Kripto tumbuh subur di negara ini karena Kazakhstan memiliki cadangan listrik yang cukup dan aturan pemerintah yang bersahabat.
3. Amerika Serikat
Pada 2021 lalu, Amerika Serikat dilaporkan mampu menarik investor uang kripto terbesar di dunia. Keuntungannya mencapai USD46,9 miliar.
Amerika Serikat melihat perkiraan keuntungan kripto yang direalisasikan tumbuh 476 persen, dari USD 8,1 miliar pada 2020 lalu.
4. Nigeria
Pertumbuhan penggunaan bitcoin di Nigeria termasuk dalam salah satu yang tertinggi di dunia.
Situs pemantau bitcoin menyebutkan penggunanya meningkat 200 persen di kalangan anak muda pada 2021 lalu. Jika uang ini terjun bebas maka ekonomi Nigeria akan sangat terdampak.
Penjualan bitcoin terpantau cukup bebas di Negeri Ginseng ini. Otoritas setempat mengizinkan pembelian mata uang digital ini melalui gerai 7-Eleven. Tak heran presentase penggunanya tumbuh 3,79 persen.