TANTRUM - Program jalur sutra Tiongkok teranyar telah menjadi salah satu program yang sangat menjanjika bagi berbagai negara. China tidak segan segan mengelontorkan miliaran renminbi demi memuluskan program tersebut.
Teranyar, Indonesia Investment Authority (INA) dan Silk Road Fund (SRF) dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menandatangani Kerangka Kerja Sama Investasi (Investment Framework Agreement/IFA) untuk memfasilitasi kerja sama investasi kedua pihak di Indonesia.
"Kami yakin investasi di Indonesia dan kawasan di sekitarnya memiliki potensi yang tinggi, apalagi jika dilakukan bersama-sama dengan INA. SRF bermaksud untuk berinvestasi hingga 20 miliar renminbi atau jumlah yang setara di bawah kesepakatan IFA ini,” kata Presiden SRF Yanzhi Wang dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
IFA menetapkan syarat dan prinsip umum yang akan diikuti oleh SRF dan INA saat menyaring dan melakukan investasi bersama. Melalui upaya bersama, INA dan SRF bermaksud meningkatkan kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia.
Baca Juga:Vaksinasi Dosis Ke-3 Jadi Syarat Perjalanan
Kedua pihak bermaksud untuk memanfaatkan wawasan pasar masing-masing, hubungan dekat dengan komunitas bisnis lokal yang relevan, kemampuan menginisiasi kesepakatan, serta keahlian manajemen portofolio.
Ruang lingkup investasi yang diatur dalam IFA mencakup berbagai kelas aset dan dana, serta menargetkan semua sektor bisnis yang terbuka untuk investasi asing, khususnya yang mempromosikan pengembangan masyarakat dan konektivitas ekonomi antara Indonesia dan Negeri Panda.
Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengungkapkan, pihaknya memiliki komitmen yang kuat untuk mempromosikan hubungan ekonomi bilateral, sama seperti SRF.
"Sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani, INA akan berinvestasi bersama dengan SRF, serta membuka kemungkinan untuk mengundang investor lain," katanya.
Baca Juga:Harga Teranyar BBM Di Indonesia Per Juli 2022 Dari Termurah sampai Termahal