TANTRUM - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni 2022 akan mencapai 4,26 persen atau lebih tinggi dari Mei 2022 sebesar 3,55 persen (yoy).
"Angka perkiraan yang melampaui kisaran target inflasi Bank Indonesia (BI) sebesar dua persen sampai empat persen tersebut memberikan tekanan bagi BI untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan di semester II-2022," ujar ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman di Jakarta, Rabu, 30 Juni 2022.
Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan (month-to-month/mtm) diperkirakan mencatat inflasi sebesar 0,52 persen pada Juni 2022, juga lebih tinggi dari inflasi bulanan Mei 2022 sebesar 0,40 persen (mom).
Peningkatan tersebut terutama didorong oleh kendala pasokan pangan, terkait cuaca dan masalah pada rantai pasokan dan jalur distribusi, serta permintaan pangan yang padat.
Baca Juga:PMK Makin Menyebar, Penanganan Seperti COVID-19
"Kenaikan harga paling banyak terjadi pada cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam," ujarnya.
Inflasi inti diproyeksikan akan tetap relatif rendah, sebesar 2,68 persen (yoy) pada Juni 2022 atau sedikit meningkat dari bulan Mei 2022 sebesar 2,58 persen (yoy).
Inflasi inti yang masih rendah, kata ia, bisa menjadi alasan utama BI terus mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini untuk beberapa waktu.
Faisal pun mengingatkan agar risiko peningkatan inflasi bahan pangan di semester II-2022 bisa diantisipasi lantaran inflasi kemungkinan akan meningkat secara substansial dan fundamental dalam periode tersebut.
"Di tengah membaiknya permintaan yang menunjukkan bahwa tren inflasi inti memiliki kecenderungan untuk terus meningkat," katanya.