TANTRUM - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta tugas Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) fokus dalam penanganan stunting.
Ulum menyebutkan kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruhi terhadap kemajuan pembangunan suatu bangsa atau daerah.
Saat ini memiliki jumlah penduduk di Jabar hampir 50 juta jiwa. Hal ini juga menjadi fokus Pemerintah Jabar agar masyarakatnya sehat dan berkualitas.
"Kesehatan merupakan dasar dalam pembangunan. Saya sering menyampaikan sehebat apapun program pemerintah kalau masyarakatnya tidak sehat dan kuat, maka pembangunan tidak akan berjalan baik," ujar Ulum ditulis Selasa, 28 Juni 2022.
Menurut Ulum, IPeKB berperan penting membantu pemerintah dalam Program Keluarga Berencana guna meningkatkan derajat kesehatan.
Diharapkan pada pelaksanaan rakerda ini, program kerja yang dirumuskan dapat linier dengan program Pemerintah Jabar.
"Ketika masyarakat banyak didukung dengan badan sehat, sehingga akal dan jiwa juga sehat, itu adalah modal pembangunan di wilayah Jawa Barat," kata Ulum.
Ulum menuturkan otoritasnya bersama-sama dengan para penyuluh (KB) bersinergi meningkatkan kesehatan masyarakat.
Salah satunya pemberantasan masalah stunting jangan diabaikan. Hal itu harus menjadi skala prioritas.
Baca Juga:Ratusan KK di Ciamis Terisolir Akibat Jalan Tertutup Longsor
Sementara itu Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jabar Wahidin menjelaskan, IPeKB merupakan organisasi profesi yang sejajar dengan profesi lainnya seperti guru dan dokter.
"Jadi IPeKB saat ini sebagai lini terdepan, yang insya Allah menyukseskan program di kabupaten dan kota, provinsi, juga program nasional," terang Wahidin.
Di Jabar, IPeKB yang menjadi ASN sebanyak 1.035 orang, PPPK 253 orang, Teladan KB 627, dan penyuluh 1.300 orang.