TANTRUM - Penanganan banjir bandang di Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dipastikan harus berjalan optimal.
Banjir bandang tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi yang cukup lama mengguyur wilayah tersebut. Hal itu menyebabkan sungai di sekitar lokasi meluap.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan semua pihak terkait untuk memastikan warga terdampak bencana tersebut mendapatkan penanganan yang baik, seperti kebutuhan pokok.
"Jadi arahan saya yang pertama, pastikan tempat mengungsi dari para mereka yang terdampak termonitor dengan baik, baik yang di rumah saudaranya maupun di tempat pengungsian. Saya titip hajat hidupnya harus ditanggung oleh negara. Jadi, tolong didata urusan sembako, urusan apapun aman," ujar Ridwan Kamil ditulis Senin, 27 Juni 2022.
Baca Juga:Gratis Ballistic Bubbly, Cek Kode Redeem CODM 27 Juni 2022
Ridwan Kamil mengatakan musibah bencana alam dan penangananya merupakan permasalahan bersama pemegang kebijakan dan masyarakat Jawa Barat.
Untuk itu Pemerintah Jawa Barat ucap Ridwan Kamil, memberikan bantuan uang tunai tahap pertama untuk penanganan awal bencana banjir di Bogor.
"Oleh karena itu saya hadir membawa bantuan dari Pemda Provinsi Jawa Barat sementara di awal sebesar Rp500 juta. Dana itu fokus untuk tanggap darurat dulu bisa dicairkan secepatnya, jadi besok lusa harusnya bermanfaat untuk keperluan," kata Ridwan Kamil.
Agar kejadian tidak berulang, Ridwan Kamil mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengalihfungsikan sungai.
Alasannya, banjir dan longsor yang kini telah terjadi harus menjadi pelajaran karena ada informasi, ada alih fungsi sungai yang harusnya natural dipakai untuk budidaya.
Baca Juga:4 Cara Mengubah Halaman Belakang Menjadi Tempat Relaksasi
"Saya kira itu tidak boleh karena itu menghalangi yang akhirnya mengakibatkan airnya mencari jalur yang tidak semestinya, semua akan kita evaluasi, harus tegas agar bisa menjadi edukasi," ucap Ridwan Kamil.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan sebanyak 602 Kepala Keluarga (2.407 jiwa) terdampak bencana tersebut. Dari jumlah itu, ada sekitar 5 Kepala Keluarga mengungsi ke tempat kerabat terdekat.
BPBD Kabupaten Bogor juga mencatat kurang lebih 600 unit rumah terdampak, 1 unit rumah rusak sedang, 5 unit rumah rusak berat, dan akses jalan desa penghubung terputus.
"Saya ucapkan terima kasih, tentunya, kalau ada kebencanaan memang gotong royong kita ini sangat luar biasa sehingga proses tidak perlu berlama-lama untuk mengembalikan kepada normalitas," tukas Ridwan Kamil.