TANTRUM - Pemerintah Indonesia mengandeng pemerintah Jerman mengembangkan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) pengelolaan sampah yang menggunakan sistem sanitary landfill, untuk mampu meminimalisir dampak pencemaran air, tanah, maupun udara.
Salah satu lokasi pengembangan sistem sanitary landfill itu adalah TPA Banjardowo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dengan kebutuhan anggaran Rp 185 miliar.
Pengolahan sampah terpadu ini juga mengolah air lindi sehinggga buangan airnya tidak mencemari kondisi air walaupun menggunakan sistem penimbunan sampah terbuka (open dumping).
"Di Jombang ini adalah pengembangan TPA yang terakhir tengah diselesaikan lewat program Program Emission Reduction in Cities–Solid Waste Management (ERIC-SWM)," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti di Jakarta, Senin, 6 Mei 2022.
Ia memaparkan, program ERIC-SWM ditujukan untuk memberikan kontribusi dalam pelaksanaan strategi perubahan iklim di Indonesia, khususnya di daerah perkotaan melalui investasi fasilitas pengolahan sampah rumah tangga secara ramah lingkungan dan higienis.
Paling tidak, rerdapat empat kota/kabupaten yang menjadi percontohan dalam program ERIC-SWIM yakni Kota Jambi Provinsi Jambi, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Jombang di Provinsi Jawa Timur.
"Program ERIC-SWM dimaksudkan untuk memberikan kontribusi dalam pelaksanaan strategi perubahan iklim di Indonesia, khususnya di daerah perkotaan melalui investasi fasilitas pengolahan sampah rumah tangga secara ramah lingkungan dan higienis," ujar Diana.
Dalam kerja sama itu, Kementerian PUPR berkontribusi dalam penyusunan desain TPA sampah dan fasilitas pendukungnya, pekerjaan konstruksi TPA sampah dan fasilitas pendukungnya, serta pengadaan alat berat pendukung. Konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya Persero.
Diana mengatakan, penyelesaian pengembangan TPA Banjardowo Jombang, ditargetkan dapat selesai di pertengahan Juli 2022 dan langsung dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jombang untuk pengelolaan sampah.
Pengembangan sistem sanitary landfill TPA Banjardowo dikerjakan sejak Juni 2020 dengan anggaran Rp 185 miliar. TPA ini memiliki kapasitas 110 ton per hari untuk melayani sampah rumah tangga penduduk Kota Jombang sebanyak 895.000 jiwa.
Keistimewaan dari pengembangan TPA melalui program ERIC-SWM ini adalah sampah yang masuk ke TPA akan dipilah berdasarkan jenisnya untuk kemudian diolah ulang (recycle).
"Sampah yang masuk dipilah, untuk sampah plastik akan diolah ulang menjadi briket dan sebagainya, sementara sampah lainnya diolah untuk menjadi produk seperti humus yang dikenal sebagai kompos," katanya.