TANTRUM - Kalangan industri diklaim mendukung langkah pemerintah dan berbagai elemen bangsa menuju target netralitas karbon (net zero emission) pada 2060 atau lebih cepat.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dari kalangan industri Satya Widya Yudha yang juga Ketua Komite Tetap Kebijakan dan Regulasi Kadin Indonesia Bidang ESDM menyampaikan, sektor energi merupakan penyumbang emisi terbesar di Indonesia, jika tidak mempertimbangkan kehutanan dan perubahan lahan.
"Dengan sumber emisi yang dominan adalah sektor pembangkit listrik sebesar 35 persen, transportasi 27 persen, dan industri 27 persen," ujar Satya, yang pernah menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI.
Ia menyampaikan, sejumlah prioritas untuk mempercepat transisi energi adalah dekarbonisasi energi, sinergi lintas pemangku kepentingan, inovasi teknologi, dan fokus melakukan peralihan bahan bakar dari migas ke listrik, utamanya kendaraan dan kompor listrik.
Selanjutnya, menyusun strategi dekarbonisasi sektor yang susah dimitigasi, misalnya industri yang prosesnya masih bergantung pada batu bara atau gas, melakukan investasi infrastruktur yang memudahkan proses transisi energi, dan menyiapkan soft infrastructure untuk mendukung pendanaan transisi energi, seperti skema perdagangan karbon dan skema financing.
Kemudian, melaksanakan rencana aksi mitigasi di sektor energi dengan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 314,03 juta ton CO2 pada 2030, yang 29 persennya dengan usaha sendiri, melalui penggunaan energi terbarukan (170,4 juta ton CO2), konservasi energi (96,3 juta ton CO2).
Lalu, pembangkit energi bersih (31,8 juta ton CO2), peralihan bahan bakar (10,02 juta ton CO2), dan reklamasi pascatambang (5,46 juta ton dari CO2), serta meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca.
Tindakan mitigasi potensial lainnya adalah pengurangan industri gas, zero flaring and venting, implementasi CCS dan CCUS, serta peningkatan kendaraan listrik.
"Kadin Net Zero Hub menjadi nukleus gerakan net zero bagi sektor usaha di Indonesia. Adapun langkah-langkah Kadin Net Zero Hub ini adalah komitmen, prapenilaian, kelompok kerja, pelatihan dengan pendekatan SBTi (science based targets initiative), dan persiapan peta jalan net zero emission," ujarnya.