TANTRUM - Seluruh fasilitas kesehatan atau rumah sakit di Bandung diingatkan agar sigap melayani semua pasiennya. Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengingatkan fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bandung terus memberi pelayanan terbaik pada masyarakat, tanpa membeda-bedakan jenis fasilitas kesehatan yang dimiliki pasien.
Hal itu ditegaskan Yana Mulyana usai mengunjungi kediaman Arif Susanto (36) di Gang Laksana, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Sabtu (21/5/2022). Kunjungan Yana bertujuan menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Asih Sekarningsih (34) di saat dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Senin (16/5).
“Kami datang ke sini bukan mencari siapa yang salah atau siapa yang benar. Ini bentuk simpati kami, dan kami berharap ini jadi pelajaran bagi kita semua,” kata Yana Mulyana.
“Pemerintah Kota Bandung menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ibu Asih. Ini Qadarullah. Semoga pak Arif dan keluarga bisa menerimanya dengan sabar. Kita doakan Ibu Asih diterima iman Islamnya, diwafatkan dalam keadaan khusnul khatimah,” ucap Yana.
Yana berharap, kejadian wafatnya Asih menjadi yang terakhir dan tidak sampai terulang lagi.
Meninggalnya Asih di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sempat viral di media sosial. Video ini menyatakan bahwa Asih tidak mendapatkan pelayanan yang semestinya. Oksigen medis dibiarkan habis, meskipun sudah dimintakan kepada petugas.
RSHS telah membenarkan bahwa pasien tersebut memang dirawat di rumah sakit pelat merah tersebut. Tetapi Yana Akhmad, Plh Direktur Utama RSHS menegaskan bahwa RSHS telah melayani pasien sesuai standar dan prosedur pelayanan.
Yana juga menyatakan bahwa pasien tidak mengalami kehabisan oksigen medis, ini dapat dilihat dari adanya beberapa tabung oksigen yang ada di ruangan pasien.
“Jadi sekali lagi okeigen yang diberikan kepada pasien tidak habis. Oksigen di RSHS cukup banyak tersedia malah kita punya generator oksigen,” kata Yana, saat memberikan keterangan kepada pers secara virtual, Jumat (21/5/2022).
“Selanjutnya keluarga pasien sejak datang ke IGD sudah dialukan prosedur, SOP, sudah dijelaksan diedukasi mengenai kondisi pasien sebenarnya, dan apa yANg bisa kami lakukan, terkait penyakit yang diderita pasien. Kami simpati ke keluarga degan kondisi akhir dari pasien tersebut,” katanya.